Berawal dari keprihatinan dua pemuda asal Gorontalo Indonesia terhadap perjuangan pergerakan Islam saat ini yang telah tertinggal jauh dari peradaban barat dalam segala aspek, maka dua pemuda progresif ini merasa perlu menciptakan anthem-anthem perjuangan untuk para martir diluar sana. walau tidak seberapa berpengaruh, tetapi perjuangan Islam dalam dunia musik tidaklah sebanyak perjuangan kaum orientalis yang ditopang oleh dana kapitalisme yang dituai dari propaganda musik dalam pikiran para pemuda yang hidup dinegara dunia ketiga, dengan memanfaatkan budaya populer Amerika Serikat serta modal semangat “revival of history” peradaban Islam, dari dalam kubah positif terbentuklah Julian Yassin pada bulan September 2008. Menggusung aliran folk religi dengan membawa unsur senyawa jazz dan emo. Julian Yassin merupakan determinasi alter ego dari dua pemuda yang mendengarkan referensi yang berbeda mulai dari Femi Kuti hingga Anthony Green, mulai dari Yusuf Islam hingga Bimbo. Saat ini Julian Yassin sedang memproses mini album mereka yang bertajuk Observatorium Al-Hikmah. Info lengkapnya bisa dilihat di

http://myspace.com/julianyassin
Download Here

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati